Filosofi Pandawa Lima dalam diri manusia (Kejawen)
Filosofi Pandawa Lima dalam tubuh setiap manusia yakni:
1. Yudhistira (Lokasi perumpamaan Yudhistira di tubuh manusia adalah di OTAK) Yudhistira merupakan saudara Pandawa yang paling tua dan penjelmaan dewa Yama. Sifatnya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, suka memaafkan dan mengampuni musuh yang sudah menyerah. FILOSOFI: Jika manusia ingin mulia dalam hidupnya, maka pergunakanlah otak secara bijaksana dan tidak mengumbar ambisi untuk meraihnya, melainkan mengutamakan strategi untuk meraih kemuliaan hidup di dunia.
2. Bima/Sena/Werkudara (Lokasi perumpamaan Bima/Sena/Werkudara di tubuh
manusia adalah pada MATA) Bima merupakan putra kedua yang merupakan
penjelmaan dari dewa Bayu sehingga sering dijuluki Bayusutha. Tubuhnya
tinggi, dan berwajah paling sangar diantara saudara-saudaranya. Meskipun
demikian, ia memiliki hati yang baik. Lantaran kekuatannya, Bima sangat
ditakuti oleh sosok Kurawa dan musuh-musuhnya. FILOSOFI: Satu hal yang
membuat manusia ditakuti adalah matanya. Ketika manusia marah dan
matanya melotot, maka orang lain pun akan sedikit gemetar melihat sorot
matanya.
3. Arjuna/Janaka (Lokasi perumpamaan Arjuna/Janaka di tubuh manusia
adalah pada HATI KECIL/HATI NURANI) Arjuna merupakan penjelmaan dewa
Indra yang juga dewa perang. Sifat utama dari Arjuna adalah sering
bertapa, mendekatkan diri pada Sang Pencipta dan tidak pernah berbohong.
FILOSOFI: Kegemarannya bertapa membuat Arjuna sangat dekat dengan SANG
PENCIPTA. Manusia yang sering mendengarkan hati kecilnya (nurani) maka
ia cenderung memiliki keinginan mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH.
4-5 Nakula dan Sadewa (Lokasi perumpaan Nakula dan Sadewa di tubuh
manusia adalah pada BUAH PELER KEMALUAN yang kembar). Baik Nakula dan
Sadewa adalah penjelmaan dewa Aswin yang merupakan dewa pengobatan.
Keduanya memiliki sifat bijaksana dan senang melayani. FILOSOFI: Manusia
hendaknya bijaksana dalam menggunakan alat kelaminnya (tidak
gonta-ganti pasangan). Dan memiliki kesetiaan untuk melayani pasangan
hidupnya.
Itulah sanepan/perumpaan lokasi Pandawa Lima di tubuh anak
Adam. Lha terus dimanakah sanepan atau perumpamaan untuk Kurawa di tubuh
manusia? Sanepan/perumpamaan dan filosofi seratus sosok Kurawa itu
ternyata berlokasi di hati besar manusia. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, manusia itu memiliki 2 hati yaitu hati besar dan kecil (hati
nurani). Kedua hati itu memiliki kecenderungan yang sangat bertolak
belakang. Hati besar senantiasa dipenuhi dengan sifat buruk, iri,
dengki, ambisi, nafsu berbuat kejahatan dll. Sementara hati nurani
cenderung mengajak untuk berbuat kebajikan, suka perdamaian, manembah
pada GUSTI ALLAH dan menolong sesama. Setiap hari dalam kehidupan
sehari-hari di tubuh manusia, hati besar dan hati kecil (nurani)
senantiasa berperang. Hati besar (yang dikuasai 100 sosok Kurawa yang
penuh hawa nafsu itu) berperang melawan hati nurani (yang hanya terdapat
Arjuna saja). Pertanyaannya, Bagaimana seorang Arjuna dapat mengalahkan
100 sosok Kurawa? Hal itulah yang membuat manusia cenderung untuk lebih
mendengarkan hati besarnya daripada hati kecil (nuraninya). Namun satu
hal yang perlu dicatat, meskipun hanya seorang diri dimana Arjuna harus
melawan 100 sosok Kurawa, namun Arjuna bisa meraih kemenangan. Caranya,
semuanya tergantung manusia itu sendiri untuk lebih mendengarkan suara
'Arjuna' di hati kecil (nurani) dan mengabaikan suara hati yang besar
..*
(sumber kawruh kejawen,,)
Comments
Post a Comment
Saumpamina aya nu peryogi di komentaran mangga serat di handap. Saran kiritik diperyogikeun pisan kanggo kamajengan eusi blog.