MENGUNGKAP JEJAK KERAJAAN JAPURA DI SUBANG (Dok.Salakanagara)
- Get link
- X
- Other Apps
Kawasan
Teluk Agung Muara Jati di Desa Nanggerang, Kecamatan Pagaden, Kabupaten
Subang diyakini sebagai bekas Kerajaan Japura yang berdiri di abad
ke-14. Kondisi itu membuat pemerintah setempat berusaha melindunginya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Herdiwan Iing
Surantamengatakan, pihaknya siap menggelontorkan anggaran untuk
melindungi serta mengembangkan kawasan bersejarah tersebut. Menurutnya,
situs kabuyutan Tanjung Agung Muara Jati banyak mengandung peninggalan
sejarah masa lalu Kerajaan Japura atau yang dikenal Nyi Subanglarang.
“Untuk sementara, kami menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk
pembenahan dan pembangunan pagar situs,” ungkap Herdiwan. Namun,untuk
perlindungan budaya, Herdiwan meminta pengurus yayasan Subanglarang
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar benda-benda bersejarah
yang ditemukan sebaiknya diserahkan ke yayasan. Pihak yayasan juga
harus mencegah upaya penggalian liar yang jelas bisa merusak keberadaan
situs.
“Jika tidak diberi penyuluhan dan pengertian, masyarakat akan
tetap melakukan penggalian liar, sehingga situs
semakinrusak,”tegasHerdiwan. Arkeolog Lutfi Youndri dari Balai Arkeologi
(Balar) Bandung menyebutkan,dari temuan benda-benda bersejarah ini,
diketahui kawasan tersebut telah memiliki kehidupan,dari masa neolitik
atau masa akhir pra sejarah, masa sejarah awal sampai masa Islam.
Teluk Agung Muara Jati Diyakini Situs Bekas Kerajaan Japura
Setelah beberapa kali mengunjungi lokasi di daerah Jawa Barat yang
diduga sebagai makam tokoh sejarah Subang Larang, Budayawan Jawa Barat,
Dasep Arifin akhirnya merasa yakin bahwa kawasan Teluk Agung Muara Jati
di Desa Naggerang, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang sebagai tempat
dimakamkannya Nyai Subang Larang. Selain itu kuat dugaan pula kawasan
itu sebagai bekas Kerajaan Japura, sebuah kerajaan Sunda abad ke-14.
Hal itu dikatakan Dasep pada acara Bagal Dangiang Subang Larang
(Pencanangan Titik Pusat Subang Larang), di kawasan hutan jati, Teluk
Agung Muara Jati, Desa Naggerang, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang,
Kamis (30/6).
"Sebelum ke sini, saya sempat diundang datang ke
daerah Suka Hujan, Malingping, Banten. Yang katanya di sana diduga ada
makam Subang Larang. Tapi setelah didatangi tidak terasa auranya, dan
cerita-cerita warga sekitar juga kurang mendukung, serta tidak ditemukan
benda-benda pendukungnya. Beda dengan di sini. Terus di tempat lain
juga ada yang mengatakan sama, tapi saya yakin di sini tempat yang
sebenarnya untuk makam Subang Larang," kata Dasep.
Sementara
untuk menyebut sebagai bekas Kerajaan Japura, Dasep baru meyakini 40
persen. Ini didasarkan pada temuan artefak dan ekofak yang ditemukan
masyarakat. Karena temuan itu banyak berupa bokor emas, manik-manik,
gerabah, batu pipisan, kapak perunggu dan yang lainnya. Namun semua itu
belum semua terkumpul di pihak yang berwenang, sebagian benda temuan
masih dipegang masyarakat penemunya, bahkan sangat dimungkinkan ada yang
sudah dijual.
"Saya yakin 40 persen, kawasan Teluk Agung Muara
Jati merupakan bekas berdirinya kerajaan Japura. Apalagi jika ditemukan
batu bekas mercusuar pemberian Laksamana Cheng Hoe di daerah Tanjung
Agung, saya tambah yakin," ujar Dasep. (*)
Sumber: Harian Seputar Indonesia dan Tribun
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment
Saumpamina aya nu peryogi di komentaran mangga serat di handap. Saran kiritik diperyogikeun pisan kanggo kamajengan eusi blog.