TRI TANGTU PANYCA PASAGI INGSUNG SUNDA
- Get link
- X
- Other Apps
Kiriman : Kang Kamal
TRI TANGTU PANYCA PASAGI
PURBATISTI PURBAJATI I SUNDA SEMBAWA SUNDA MANDALA
Tri Tangtu (Rama Resi Ratu) merupakan tiga kekuataan Purbatisti
Purbajati i Bhumi Pertiwi yang menghasilkan Uga (perilaku) Ungkara
(nasehat) Tangara (tanda alam), sebagai sistem polaperilaku dalam
berbangsa dan bernegara yang telah dipergunakan oleh para Pangagung mwah
Pangluhung i Sunda Sembawa Sunda Mandala.
Panyca Pasagi (Sir
Budi Cipta Rasa Adeg) adalah lima kekuatan dalam diri manusia (Raga
Sukma Lelembutan) yang merupakan dasar kekuatan untuk menimbulkan serta
menentukan Tekad Ucap Lampah Paripolah Diri manusia yang akan dan harus
berinteraksi dengan Sang Pencipta, Bangsa dan Negara, Ibu Bapak Leluhur,
Sesama makluk hidup, dan alam kehidupan jagar raya (Buana Pancer
Sabuder Awun).
Tri Tangtu sebagai karaktek tugas (mandala
pancen) diterapkan guna kepentingan interaksi dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan kekuatan yang telah diberikan kepada setiap
manusia dan bangsa oleh Tuhan Yang Maha Kuasa (Gusti Hyang Widi Sang
Pencipta dan Penguasa Jagat Buana). Rama; berkarakter tugas menentukan
dan membentuk suatu ketentuan berdasarkan sifat dasar kebenaran, Resi;
berkarakter tugas mempertahankan ketentuan berdasarkan sifat dasar
kebaikan, Ratu; berkarakter melaksanakan tugas Kepemimpinan berdasarkan
sifat dasar guna manfaat. Sehingga Tri Tangtu merupakan gambaran
kebaikan dan kebenaran yang berguna manfaat.
Tri Tangtu
merupakan kekuatan sistem dalam polaperilaku yang saling keterkaitan
antar sifat baik benar dan guna, sehingga tatkala Tri Tangtu dapat
dilaksanakan maka kekuatan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta dalam
diri, bangsa dan Negara serta Alam Kehidupan Buana Pancer Tengah,
benar-benar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk ketentraman
dan kenyamanan dalam berinteraksi.
Tri Tangtu dapat
dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk termulya yang memiliki
kekuatan pengendali utama dalam berinteraksi tentunya harus didukung
dengan kekuatan diri manusia itu sendiri (Raga Sukma Lelembutan).
Manusia memiliki awal dan asal kekuatan yang telah diberikan oleh Gusty
Hyang Tunggal melalui kuasa dan kekuasaannya yaitu Ibu Bapak Leluhur
manusia itu sendiri. Kekuatan Awal dan Asal yang bersumber dari Ibu
Bapak Leluhur tersebut adalah Sir Budi Cipta Rasa Adeg disebut sebagai
Panyca Pasagi (Catur Driya Panyca Pasagi).
Polaperilaku yang
didasari kesadaran akan Purbatisti Purbajati (Tri Tangtu Panyca Pasagi),
tidak akan bertentangan dengan nilai-nilai Dasar Negara dan Bangsa
Indonesia sekarang yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, norma
social kemasyarakatan, dan suatu agama, karena menyangkut polaperilaku
yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk kebaikan, kebenaran serta guna manfaat.
Polaperilaku manusia yang didasari kekuatan diri Panca Pasagy yang
bersandarkan pada Tri Tangtu, akan menimbulkan kesadaran diri, sehingga
dalam melaksanakan interaksi kehidupannya sehari-hari sebagai bagian
dari rumah tangga, keluarga, masyarakat, rakyat, bangsa dan Negara
selalu mengutamakan kebaikan, kebenaran dan kegunaan, sehingga
ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan sebagai makluk termulya dapat
tercapai dengan keyakinan akan kekuasaan Gusty Hyang Widi.
Purbatisti Purbajati i Sunda Sembawa Sunda Mandala telah dilaksanakan
oleh para Pangagung mwah Pangluhung Bangsa i Bhumi Pretiwi dalam
memimpin bangsa dan Negara, sehingga tercapai taraf kehidupan yang
sejahtera jaya sentosa, berwibawa disegani oleh semua bangsa di dunia,
seluruh rakyat tunduk karena suka cita. Sehingga dituturkan kembali
sebagai “kidung luhung ti karuhun, sasaka pusaka buhun, pikeun maruka
wiwitan pakeun heubeul jaya di buana nanjer na juritan”, untuk diikuti
dan dipahami oleh rakyat bangsa i Bhumi Pertiwi kiwari ka bihari.
“mahayu na kadatuan surawisesa nu marigi sakuliling dayeuh nu najur
sagala desa aya ma nu pandeuri pakena gawe rahhayu pakeun heubeul jaya
dina buana,… hetunya nagaramu wus agheng jaya santosa wruh ngwang
kottaman ri puyut katisayan mwang jayashatrumu,… ya siya nu nyiyan
sakakala gugunungan ngabalau nyiyan samidam nyiyan sanghyang talaga rena
mahawijaya, ya siya pun i saka, panca pandawa mban bumi,… Purbatisti
purbajati, mana mo kadatangan ku musuh ganal musuh alit, suka kretatang
lor kidul kulon wetan kena kretaras, sing para dewata kabeh pada bakti
ka Batara Seda Niskala…Pahi manggihkeun si tuhu lawan pretyaksa”.
Pamugi Gusti Hyang Widi karunya ning cita ning samaya.
“ini sabdakaladara rakyan juru pangambat i kawi sunda panyca pasagi marsa ndesda barpulihkan haji sunda”. Rahayu Bagea Salamet.
- Get link
- X
- Other Apps
Salam kenal lur, mampir oge nyah..
ReplyDeletePercakapan bahasa sunda lucu
sajak bahasa sunda
Salam kembali kang, pasti mampir...terima kasih kunjungannya
ReplyDelete